Jumat, 26 Juli 2013

Narsis Bersama Keluarga Mak Greng


Apakah kalian penasaran, apa itu keluarga Mak Greng???

Keluarga Mak Greng sebenarnya adalah Mahasiswa reguler 2010 FKM UJ  yang sedang PBL.
Keluarga Mak Greng ada sejak pindahan kontrakan. Kami adalah Kelompok 11 PBL FKM UJ yang bertempat di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur.
Itulah awal mula tercipta Keluarga Mak Greng. Kami tinggal bersama selama 40 hari.
Tapi baru beberapa hari ini kami boyongan dari kontrakan. Kembali ke kost masing-masing. Hanya tinggal kenangan tentang kebersamaan kami selama di desa.

Oiya, kenalan satu-satu ya sama anggota Keluarga Mak Greng.
Anggota Keluarga Mak Greng ada 12 orang. Beserta 1 dosen.
Ada Kakek Moyang Eri, selaku Pembimbing kami.
Eyang Subur alias Pak Misalin beserta Eyang Uti Akikah alias Bu Misalin yang terlibat cinta lokasi. ehem
Mbah Udin alias Mbah Mocham dengan kembarannya Mbah Ucon.
Nenek Ajib.
Budhe Nisak dan sepokang Meilisa.
Mk Ike dan Enis.
Tante Vara dan Gitcha.
Ada Bibi Yuni juga.

Banyak sekali kenangan dan pengalaman yang kami dapatkan. Seneng, sedih, sebel, macem-macem deh, rame rasanya :D
Ini dia napak tilasnya. cekidot!


Keluarga Mak Greng Bergaya di Depan Rumah 

Rabu, 24 Juli 2013

-=| ‘‘⑥ (enam) Adab Sebelum Tidur’’ |=-

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim.

Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut;

①. TIDURLAH DALAM KEADAAN BERWUDHU. ✔

Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ

“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu...!!!” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)

②. TIDUR BERBARING PADA SISI KANAN. ✔

Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim;

“Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam...!!!”

“Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung...!!!”

“Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)...!!!”

(Zaadul Ma’ad, 1/321-322).

③. MENIUP KEDUA TELAPAK TANGAN. ✔

Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing² sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau.

Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah; Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata;

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali...!!!” (HR. Bukhari no. 5017)

Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.

④. MEMBACA AYAT KURSI SEBELUM TIDUR. ✔

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata;

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan; “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam...!!!”

Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata; “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi...!!!”

Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan...!!!”

(HR. Bukhari no. 3275)

⑤. MEMBACA DO’A SEBELUM TIDUR. ✔

Dari Hudzaifah, ia berkata;

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan; “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa” (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup)...!!!’’

“Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan; “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)...!!!” (HR. Bukhari no. 6324)

Masih ada beberapa dzikir sebelum tidur lainnya yang tidak kami sebutkan dalam tulisan kali ini. Silakan menelaahnya di buku Hisnul Muslim, Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni.

⑥. SEBISA MUNGKIN MEMBIASAKAN TIDUR AWAL MALAM (tidak sering begadang) JIKA TIDAK ADA KEPENTINGAN YANG BERMANFAAT. ✔

Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata;

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol² setelahnya...!!!” (HR. Bukhari no. 568)

Ibnu Baththol menjelaskan;
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai² pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan; “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap...?!?” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)

Semoga besok pagi Kita masih diberikan Nikmat umur oleh Allah SWT, sehingga dapat Mensyukuri Nikmatnya dan Menggunakanya dijalan-Nya. Aamiin ya Rabb.

Wallahu Waliyyut Taufiq.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah, dan semoga  dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci. Aamiin. :)
 
sumbernya dari sini

Sabtu, 20 Juli 2013

Puisi Bagaimana Kalau oleh Taufiq Ismail

 

Bagaimana kalau dulu bukan khuldi yang dimakan Adam, tetapi buah alpukat

Bagaimana kalau bumi bukan bulat, tapi segi empat

Bagaimana kalau lagu Indonesia Raya kita rubah, dan kepada Koes Plus kita beri mandat

Bagaimana kalau ibukota Amerika Hanoi, dan ibukota Indonesia Monaco

Bagaimana kalau malam nanti jam sebelas, salju turun di Gunung Sahari

Bagaimana kalau bisa dibuktikan bahwa Ali Murtopo, Ali Sadikin dan Ali Wardhana ternyata pengarang-pengarang lagu pop

Bagaimana kalau hutang-hutang Indonesia dibayar dengan pementasan Rendra

Bagaimana kalau segala yang kita angankan terjadi, dan segala yang terjadi pernah kita rancangkan

Bagaimana kalau akustik dunia jadi demikian sempurnanya sehingga di kamar tidur kau sampai deru bom Vietnam, gemersik sejuta kaki pengungsi, gemuruh banjir dan gempa bumi serta suara-suara percintaan anak muda, juga bunyi industri presisi dan margasatwa Afrika

Bagaimana kalau pemerintah diizinkan protes dan rakyat kecil mempertimbangkan protes itu

Bagaimana kalau kesenian dihentikan saja sampai di sini dan kita pelihara ternak sebagai pengganti

Bagaimana kalau sampai waktunya kita tidak perlu bertanya bagaimana lagi.

1971


untuk puisi-puisi yang lain karya Taufiq Ismail, silahkan baca di sini