Memiliki
baju baru, sepatu atau sandal baru, rumah dilengkapi perabotan baru
bukan sesuatu hal yang salah asalkan tidak berlebihan.
Apa maknanya berlebihan?
Berlebihan adalah jika masih banyak baju bagus yang terlipat dilemari, dibela-belain memborong yang baru.
Berlebihan
adalah ketika dana yang sebenarnya cukup hanya untuk beli nasi dan lauk
sederhana, akhirnya harus hutang ke tetangga atau ke bank untuk bisa
menikmati makanan yang terbilang mahal bagi kantongnya di hari raya.
Berlebihan
adalah ketika tenaga yang digunakan selama bulan Ramadhan hanya cukup
untuk kerja yang ringan-ringan karena (seharusnya) puasa, terpaksa
melakukan pekerjaan berat dan memilih tidak puasa. Pekerjaan berat
dilakukan untuk kejar target demi bisa membelikan baju baru anak-anaknya
di hari raya, menikmati makanan enak dan sebagainya.
Ironis
sekali. Berlelah-lelah di bulan Ramadhan sampai meninggalkan puasa
hanya agar kebutuhan materi di hari raya bisa terpenuhi.
Manajeman Waktu dan Tenaga
Untuk
para pekerja yang menuntut aktifitas fisik yang prima dalam
aktifitasnya, seharusnya harus bisa mengatur aktifitasnya agar selama
Ramadhan puasanya tidak terganggu.
Kalau
perlu, selama diluar Ramadhan, dilakukan pengetatan pengeluaran agar
bisa menabung sehingga pas bulan Ramadhan, kerjanya tidak terlalu ngoyo karena sudah ada persediaan untuk hari raya. Dengan bersikap tidak ngoyo
dalam bekerja selama bulan Ramadhan, semakin besar peluang untuk
memperbaiki dan memperbanyak ibadah. Jika sebelum Ramadhan, baca
Qurannya setiap hari hanya satu lembar, maka di bulan Ramadhan meningkat
jadi satu juz perharinya. Sehingga selama bulan Ramadhan bisa khatam
Al-Quran satu kali.
Kalau
selama Bulan Ramadhan aktifitasnya tidak diatur dengan baik, tidak ada
manajemen waktu dan tenaga, bisa-bisa Ramadhan berlalu begitu saja tanpa
ada kesan mendalam terhadapnya.
Padahal,
kembali lagi pada keutamaan Bulan Ramadhan, bahwa hanya di bulan ini
setiap ibadah pahalanya dilipatgandakan sampai 70 kali.
Bekerja
mencari nafkah memang bagian dari ibadah, tapi jangan sampai tidak
puasa. Karena terlalu berlebihan dalam bekerja sampai-sampai
meninggalkan ibadah wajibnya yakni puasa, bukannya berpahala tapi justru
menimbulkan dosa. Sangat disayangkan, banyak orang bekerja keras selama
bulan Ramadhan sampai meremehkan puasa, salah satunya karena adanya
keinginan untuk berpesta di hari raya.
Padahal
seperti katanya Dhea Ananda, pada hari raya yang penting bukan
pestanya, bukan pada makanan yang enak-enak, baju baru dan lain
sebagainya, yang penting adalah momen bermaaf-maafannya.
Jika
memang ada dana dan ternyata koleksi baju yang cukup bagus masih
banyak, dana yang ada bisa dialokasikan untuk diberikan kepada yang lain
yang lebih membutuhkan. Banyak orang lain yang karena sempitnya kondisi
ekonomi sampai tidak berpikir baju baru apa yang akan dikenakan di hari
raya. Jangankan berpikir tentang baju baru, untuk kebutuhan makan saja
masih kekurangan.
Jadi,
lebaran harus baju barukah? Tidak harus. Buat apa baju baru kalau
ternyata kita tidak memperbarui hati dan perilaku kita menjadi lebih
baik.
Selamat berhari raya dengan kondisi apa adanya.
Sumber
Sumber
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1434 Hijriyah
Mohon Maaf Lahir Batin :)