Senin, 17 Maret 2014

Surah al-Kautsar

 

Surah ini adalah surah yang paling pendek dalam Al Qur'an, hanya mengandungi 3 ayat dan diturunkan di
Makkah dan berasal dari sungai di Surga. Kolam sungai ini diperbuat dari pada batu permata yang indah dan cantik.

Rasanya lebih manis dari pada madu,
warnanya pula lebih putih dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi.

Surah ini disifatkan sebagai surah
penghibur hati Nabi Muhammad SAW, karena diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapak saudaranya Abu Thalib.

Berbagai khasiat terkandung di dalam
surah ini dan boleh kita amalkan, diantaranya ialah:

1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan
berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan
oleh Allah SWT.

2. Ketika kita kehausan dan tiada air,
bacalah surah ini dan gosok di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.

3. Ketika kita sering sakit mata, seperti
berair, gatal, bengkak.
Sapukan air tawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x pada mata.

4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini
10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.

5. Jika kita membaca surah ini 1.000x.
Insya Allah rezeki kita akan bertambah.

6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan shalat.

7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena
dia tidak bersalah tetapi dizhalimi.

Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Subhanallah
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin...

Wallohu a'lam bish-showaab...



Rabu, 12 Maret 2014

Creative Mom

Adalah Samantha Lee seorang ibu rumah tangga asal Malaysia.

Pada 2008, Samantha Lee sedang hamil anak kedua dan ia bertekad membuat anak pertama bersemangat untuk makan tanpa disuapi. Caranya? Dengan mengubah makanan menjadi karya seni. Samantha tak pernah ikut kelas masak sebelumnya dan hanya ibu rumah tangga biasa.

Samantha kini menciptakan karakter yang bisa dimakan oleh dua orang anaknya.

"Aku beruntung dan bersyukur sekali bahwa karyaku selalu membuat putri sulungku kagum, dan ini membuatnya selalu menunggu-nunggu waktu makan berikutnya. Kini ia punya adik perempuan yang kadang berdebat dengannya tentang tokoh mana yang harus mereka makan untuk makan siang nanti. Waktu makan mereka jadi jauh lebih menyenangkan," tulisnya. 

Samantha bersedia memberi tutorial karya kulinernya lewat halaman Facebook-nya.

"Gunting, pisau, dan tusuk gigi adalah perkakas utamaku. Aku suka membuat sesuatu yang praktis dan bisa diikuti semua orang dengan mudah," tulisnya.
Namun Samantha juga tak melupakan fakta bahwa meski kreasinya cantik dilihat, yang lebih penting adalah rasanya. "Aku kini paham bahwa makanan untuk anak-anak tak hanya bisa terlihat dekoratif, tapi rasanya juga harus seenak penampilannya." 

Ini adalah salah satu karya kreatif Samantha.

Tweety bird!
  


Ingredients: 
- Omelette
- Cheese
- Zucchini
- Nori
- Cherry tomato 

Oh, I wanna be a creative mom like her. 

Sumber:  Yahoo 

Minggu, 09 Maret 2014

Sajak "Aku Rapopo"

Terimakasih sudah menyakitiku
Apapun yang tidak mampu menumbangkan
Justru akan membuatku berdiri semakin tegak

Terimakasih sudah melupakanku
Apapun yang tidak mampu menghapus
Justru akan membuatku semakin diingat

Terimakasih sudah meninggalkanku
Apapun yang tidak mampu membuat sendirian
Justru akan membuatku semakin ramai

Terimakasih sudah merendahkanku
Apapun yang tidak mampu membenamkan
Justru akan membuatku semakin berharga

Wes Tak Kandani
Aku Rapopo


Oleh: Tere Liye


*Untuk yang sedang merasa tersakiti,
  Untuk yang sedang merasa terlupakan,
  Untuk yang sedang merasa ditinggalkan,
  Untuk yang sedang merasa direndahkan, dan
  Untukku...
  Ingatlah, kau tidak pernah sendiri.
  Ada Allah Yang Senantiasa Menyembuhkan,
  Ada Allah Yang Senantiasa Maha Besar,
  Ada Allah Yang Selalu Menemani,
  Ada Allah Yang Maha Tinggi.
  Ingatlah, ada Allah, keluarga dan teman-teman baik lainnya :)



Selasa, 04 Maret 2014

"Kenapa Harus Jadi Pegawai Negeri?"


Ceritanya Seorang Ayah sedang pusing tidak kepalang. Bagaimana tidak, anak laki-lakinya yang sulung yang menjadi tumpuan cita-citanya menolak untuk jadi pengusaha. Anaknya bersikeras ingin jadi pegawai negeri.
Alasannya sederhana menjadi pengusaha penuh resiko dan melelahkan, sementara jadi pegawai negeri kerjanya santai, uangnya pasti (meski tidak kerja serius dan sering bolospun gaji tidak berkurang), terus waktu tua dapat jaminan.

Bapaknya marah besar dengan alasan tersebut.

"Bapak ini pegawai negeri tapi bapak tidak bekerja dengan alasan seperti kamu.", demikian suara keras sang Ayah.

"Bapak mengabdikan diri pada negeri ini meski bapak sering merasa asing di negeri sendiri...Bapak sering merasa tolol diantara para pemeras rakyat yang sah dimata hukum.
Jadi pengusaha itu lebih mulya, kamu bisa membantu memberi nafkah orang lain...". Bentak bapak.

Si anak diam tidak menjawab dalam ketakutannya.

Karena dimarahi bapaknya, si anak kabur dari rumah.
Seminggu tidak ditemukan. Bapak masygul mencari anaknya kesana kemari. Di minggu kedua nenek si anak telepon bahwa cucunya baik-baik saja ada di rumah neneknya.
Mendengar kabar tersebut, bapak langsung datang ke rumah ibunya. Setelah bertemu anaknya terjadilah dialog dari hati kehati antara bapak dan anak.

“Mengapa kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, nak?”

“Di negeri ini jadi pengusaha susah, Pak, banyak birokrasi, mendingan saya jadi birokratnya aja...Hidup lebih enak demikian”

“Kalau kamu memang ingin kerja mengapa tidak di perusahaan swasta?”

“Bagaimana saya bisa tenang kerja di perusahaan swasta, sementara pemerintahnya saja sering mempersulit pengusaha swasta kecuali orang-orang yang dekat dengan pemerintahan?”

Anaknya terus memberikan jawaban-jawaban skeptis.

“Baiklah anaku, kalau memang itu keputusan kamu sekarang ikutlah denganku…”

Lalu si bapak membawa anaknya jalan-jalan memasuki perkampungan. Di perkampungan bapaknya menunjuk beberapa rumah paling sederhana, memang seluruh kampung tersebut rumahnya mayoritas sederhana.

Kalau kamu bersikeras ingin jadi pegawai negeri, datanglah kamu ke lima rumah itu nak, dan mintalah sepuluh ribu rupiah tiap rumahnya lalu kamu bilang bulan depan kamu akan kembali lagi dan akan minta uang dengan jumlah yang sama.

Anaknya kebingungan dengan perkataan bapaknya. Bagaimana tidak, dia disuruh mengemis pada penduduk yang hanya untuk makanpun mereka kesulitan. Anaknya tidak mau menuruti perintah bapaknya, dia tetap diam.

Bapaknya kembali berkata dengan membentak. “Cepatlah kamu pergi meminta uang pada mereka, nak!! Bukankah kamu ingin jadi pegawai negeri? “

Anaknya tetap diam dan matanya mulai berkaca.

“Bapak...bagaimana mungkin aku mengemis pada mereka, sementara mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja merasa kesulitan?”

Bapaknya kembali memaksa. “Cepatlah kamu pergi dan mintalah uang pada mereka!!!”

Kali ini anaknya menangis. “Aku tidak bisa, pak……Aku lebih baik bekerja dengan keras dan meneteskan keringat ini daripada aku harus meminta uang pada mereka...”, sambil meneteskan airmata.

Bapaknya kembali berkata, kali ini dengan suara lembut dan bijak... “Anakku..Negeri kita tercinta ini sedang sakit, kalau kamu jadi pegawai negeri hanya dengan alasan bekerja santai dan mendapatkan uang dengan pasti, kamu hanya akan menambah beban negeri ini. Beban rakyat yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja mereka merasa kesulitan. Gaji pegawai negeri itu didapat dari rakyat yang miskin ini nak.... Lebih baik kamu jadi pengusaha dengan meneteskan keringat kamu sendiri untuk menafkahi keluarga kamu. Walaupun jadi pengusaha sangat kecil sekalipun tidak apa, itu jauh lebih mulia dari pada kamu mengemis uang pada rakyat yang miskin ini"....

Sang anak tertegun dan mengangguk.
 

Sumber: Pasar Baru Bandung Online
 
"Dalam hati selalu berdoa, semoga saya bisa jadi pengusaha yang cerdas dan baik hati. Aamiin..."